MANADO,Sumberredaksi– Kesenian Masamper merupakan grup seni bernyanyi yang memadukan dua unsur utama, yaitu vokal dan sentuhan gerakan harus seirama, disertai dengan gerak tari dari si pembawa lagu (Pengaha).
Dalam tradisi Masamper, tidaklah sekadar menyanyi bersama anggota. Bagian tengah lokasi masamper dibiarkan kosong, menjadi tempat bagi mereka yang mendapat giliran memimpin lagu. Sama halnya yang dilakukan Grup Masamper Smirna Malalayang yang mengisi waktu luang yang bernyayi di samping ruas jalan depan Gereja GMIM Rut Boulevart sebelum mengisi acara dalam rangka Hut ke-401 Kota Manado, lewat akun Tik Tok yang bernama Chrisno (@ungke1r).
Pengaha Grub Masamper Smirna Malalayang Chrisno Irvan Damasing mengatakan, Kami hanya mengisi waktu luang sesaat sebelum naik pangung. “Budaya kesenian ini selalu dilaksanakan disetiap acara/kegiatan, baik itu acara adat tulude, acara pemerintah,acara pernikahan, acara kunjungan wisatawan dan acara gerejawi untuk menyambut tamu, mengisi pujian (acara gerejawi), dan mengisi acara hiburan,” sembari mengajak para generasi muda milenial agar selalu membudayakan dan mencintai kesenian tradisional asli Daerah Sangihe,” harap Chrisno. (Red)