MANADO,Sumberreedaksi– Jika buka puasa bersama sudah menjadi hal yang biasa, maka sahur bersama ini juga bisa jadi kegiatan anti mainstream di bulan suci Ramadan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh para pemuda remaja Masjid Al-Djufri, Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Senin (24/03/2025) 03.00 pagi.
Para pemuda dan remaja menggelar sahur barsama yang tak hanya pemuda remaja masjid saja melainkan melibatkan salah satu Komunitas terbaik saat ini di kota Manado, yaitu Komunitas Ambor Family (AF).
Cara sahurnya pun unik, mereka mengalas di atas lantai dan diberikan daun pisang yang kemudian di atasnya ditaruh menu sahur sederhana, yakni nasi putih, ikan, sayur kangkung, beserta sambal atau dabu-dabu dan menu lainnya. Mereka pun makan sahur bersama-sama di atas daun, sehingga terlihat suasana keakraban antara mereka, karena mereka semua duduk sama rata dan berbagi satu tempat untuk makan.
Pengurus Komunitas Ambor Family Ronaldo Worang didampingi Putry dan Grasela mengatakan, jika dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh para teman-teman pemuda remaja tersebut. Menurutnya, hal ini patut dijadikan contoh keakraban dan kreativitas yang bisa dihasilkan di bulan Ramadan untuk mengutamakan toleransi.
“Tentunya saya sangat mendukung penuh kegiatan ini. Ini adalah kegiatan positif di bulan Ramadan. Untuk itu saya dan anak-anak Komunitas Ambor Family hadir langsung untuk memberikan support,” kata Worang.
Kegiatan ini sendiri sudah dua kali dilaksanakan bersama Komunitas Ambor Family, dan memang anti mainstream karena dipelopori langsung oleh para pemuda dan remaja Masjid Al-Djufri.
Sementara itu Pembina Pemuda Remaja Masjid Al-Djufri Saiful Laganja menambahkan, pertama-tama kami Pemuda Remaja Masjid mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat kami Komunitas Ambor Family yang sudah hadir dalam kegiatan ini.
“Jadi intinya dengan kegiatan seperti ini kita bisa saling mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, dan disini kami saling mempererat silahturamhin, agar supaya ini bisa menjadi contoh kepada masyarakat di luar sana, ternyata saling manghargai dan toleransi itu indah,” tutup Laganja. (Tommy)
